Wakil Bupati Sintang Bacakan Tiga Poin Penting dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Apa saja isinya?

Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny membacakan laporan dalam Rapat Paripurna ke-10 pada Senin, 21 Juli 2025 di Kantor DPRD Sintang.

Langitsemesta.com – Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny hadir dan membacakan laporan Bupati Sintang, pada Rapat Paripurna ke-10 masa persidangan II tahun 2025, dalam Rangka Penyampaian Raperda tentang Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Sintang tahun anggaran 2024, pada Senin, 21 Juli 2025 di Kantor DPRD Sintang.

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan perbandingan antara target dengan realisasi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan tahun anggaran 2024, sehingga akan menghasilkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA).

“Dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) pada tahun anggaran 2024 terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp. 213.435.500.165,84. SILPA secara umum menggambarkan bahwa realisasi pendapatan melampaui target yang ditetapkan, sedangkan belanja terdapat efisiensi penyerapan atau terdapat penganggaran kembali kegiatan yang belum dilaksanakan pada tahun 2024,” kata Wakil Bupati membacakan laporan di hadapan Anggota DPRD Kabupaten Sintang.

Langitsemesta.com menangkap ada tiga poin penjelasan terkait dengan SILPA tahun Anggaran 2024 yang disampaikan oleh Florensius Ronny.

Poin pertama, target Pendapatan Daerah dalam APBD tahun anggaran 2024 ditetapkan sebesar Rp. 2.069.486.820.606,00 dan terealisasi sebesar Rp.2.088.202.517.860,10 atau sebesar 100,90 persen dari target yang ditetapkan.

Target Pendapatan Daerah yang terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 170.260.193.064,00 terealisasi sebesar Rp. 179.044.685.320,10 atau sebesar 105,16 persen dari target yang telah ditetapkan.

Pendapatan transfer sebesar Rp. 1.869.678.225.542,00 terealisasi sebesar Rp.1.889.124.430.540,00 atau mencapai 101,57 persen dari target yang ditetapkan.

Lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 29.548.402.000,00 terealisasi sebesar Rp. 10.033.402.00,00atau mencapai 33,96 persen dari target yang ditetapkan.

Poin kedua, belanja daerah yang terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.

Total target belanja daerah dalam APBD tahun anggaran 2024 telah ditetapkan sebesar Rp. 2.292.859.583.346,00 dengan realisasi belanja daerah sebesar Rp. 2.098.139.780.434,13 atau terserap sebesar 91,51 persen dari anggaran belanja daerah yang ditetapkan dalam APBD tahun anggaran 2024.

Berikut rincian belanja daerah

Target belanja operasi sebesar Rp. 1.495.037.326.563,00 dengan realisasi belanja operasi sebesar Rp. 1.344.059.953.683,13 atau terserap sebesar atau terserap sebesar 89,90 persen.

Target belanja modal sebesar Rp. 325.588.239.412,00 dengan realisasi belanja modal sebesar Rp. 277.808.922.412,00 atau terserap sebesar 85,33 persen dari anggaran belanja modal yang dianggarkan.

Target belanja tidak terduga sebesar Rp.5.131.409.214,00 dengan realisasi belanja tak terduga sebesar Rp. 912.920.000,00 atau terserap sebesar 17,79 persen dari anggaran belanja yang ditetapkan.

Target belanja transfer ditetapkan sebesar Rp.458.826.612.157,00 dengan realisasi belanja transfer sebesar Rp. 467.129.618.927,00 atau terserap sebesar 101,81 persen.

Poin ketiga, pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Pada tahun anggaran 2024, target pembiayaan daerah sebesar Rp. 234.872.762.740,00 dan terealisasi sebesar 234.872.762.739,88 mencapai 100 persen dari anggaran pembiayaan yang telah ditetapkan.

Leonardo Budi Setiawan

Leonardo Budi Setiawan adalah redaktur pelaksana Langit Semesta Media. Dia adalah lulusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Pontianak. Meski demikian, dia tertarik dengan dunia jurnalistik dan sudah berpengalaman di bidang media.

Related posts

Next Post