Langitsemesta.com – Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny menghadiri Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) pertama dan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) DPC Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Kabupaten Sintang ke-7 di Pendopo Bupati pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, Florensius Ronny optimistis di bawah kepemimpinan Bupati Bala, Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang kedepan akan lebih maju, meski dengan keterbatasan anggaran. Wakil Bupati Ronny pun menjelaskan secara gamblang tentang postur APBD Kabupaten Sintang.
Ronny bilang, saat ini pemerintah sedang menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya persoalan keterbatasan. Meski demikian, bukan berarti itu harus jadi penghalang untuk melakukan Pembangunan.
“Bahwa hari ini di lapangan, di masyarakat, ibu-ibu mungkin dari kecamatan juga lebih tahu, Pemda sendiri memang sedang menghadapi juga tantangan-tantangan khusus, kadang-kadang masyarakat berpikir, ah jadi Pemda itu kan enak, duitnya kan ada, tinggal anggarkan tinggal kerja harusnya,” ungkapnya.
Kendati demikian, Ronny bilang, anggaran itu memang diperuntukan untuk hal-hal mendasar terlebih dahulu. “Perlu mungkin kami sampaikan juga di sini, [anggaran itu] untuk hal-hal dasar dulu, baru kita nanti berangkat ke yang lain-lainnya,” tambahnya,
Meskipun kondisinya tidak semudah yang dibayangkan, kata Ronny, pihaknya tetap optimistis kalau persoalan di Sintang mampu diselesaikan satu per satu. “Bahwa hari ini situasi keuangan kita juga memang sebenarnya tidak dalam kondisi yang baik-baik saja, tapi kita tetap optimistis.”
Ronny kemudian menjelaskan soal postur anggaran APBD untuk tahun 2025 ini. “Bagaimana APBD Kabupaten Sintang garis kasarnya, Rp2 triliun, kemudian dibebankan dengan belanja pegawai kita hampir Rp1 triliun, kemudian dana transfer ke desa itu Rp500 miliar lebih, 2 kode rekening ini saja sudah Rp1,5 triliun lebih.”
“Kemudian sisa Rp400-an miliar lebih itu diwajibkan untuk pendidikan, memang dari pemerintah pusat dan kesehatan, pendidikan dan kesehatan itu hampir Rp200 miliar lebih, hampir Rp300 miliar, belum lagi dana yang memang seperti dana BOS untuk pendidikan,” jelas Wakil Bupati.
Oleh sebab itu, kata Ronny menambahkan, anggaran APBD untuk melakukan pembangunan itu benar-benar minim. “Jadi anggaran yang betul-betul dari Rp2 triliun itu yang bisa memang kita gunakan untuk fisik pembangunan jalan dan lain-lain itu betul-betul minim. Dan pemerintah itu tidak boleh hanya melihat dari satu sisi saja bahwa jalan bagaimana, sektor pertaniannya, bagaimana sektor perkebunannya, bagaimana sektor pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” kata mantan Ketua DPRD itu.
Untuk itu, Ronny bilang, Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang tidak bisa bekerja sendirian guna mewujudkan misi “Sintang Maju”. Butuh dukungan penuh dari semua stakeholder agar misi ini dapat tercapai.