Langitsemesta.com – Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala hadiri membuka acara lokakarya bertemakan “Berjalan Bersama Bagi Perwujudan Perempuan Berdaya Anak Terlindungi Indonesia Emas 2045” di Balai Praja Kantor Bupati.
Kegiatan yang berlangsung pada hari ini, Senin, 28 Juli 2025, akan menjadi ajakan dan komitmen bersama untuk memperkuat pemberdayaan perempuan, menjamin perlindungan dan kesejahteraan anak, serta dalam rangka mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutan, Bupati Sintang berkelakar: “kalau dulu kita bicara, wanita lebih pada masalah korban tapi kalau saya lihat hari ini sudah beralih, sudah mulai bapak-bapak jadi korban ibu-ibu,” gurau Bupati Sintang disambut gelak tawa dari para hadirin.
Selanjutnya Bupati Sintang menambahkan: “Artinya apa? Bukan berarti negatif […], artinya kesetaraan sudah ibu-ibu capai.”
Menurut data Bandan Pusat Statistik Nasional, Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia 2024 sebesar 0,421, turun 0,026 poin atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan penurunan tahun sebelumnya. Artinya menunjukkan perbaikan dalam kesetaraan gender secara nasional.
Kita ambil contoh terdapat peningkatan persentase anggota legislatif wanita menjadi sebesar 22,14 persen di tahun 2023, dan laki-laki sebanyak 77,86 persen. Sementara itu, untuk persentase penduduk perempuan dengan pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) ke atas adalah 37,6 persen, jauh membaik dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, dalam meningkatkan kualitas anak-anak dan perlindungan perempuan haruslah dimulai dari sekarang dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Agar target pada tahun 2045 tepat 100 tahun HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, Indonesia Emas dapat tercapai sesuai keinginan Bangsa Indonesia.
Indonesia Emas 2045 adalah impian kita bersama karena di usia 100 tahun Kemerdekaan, bangsa Indonesia sudah harus menjadi negara maju dan makmur, dengan rakyat yang pintar, sehat, adil, dan hidup dalam damai.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas dan sebagai keseriusan Pemerintah Pusat, Presiden Prabowo Subianto menandatangani Perpres Nomor 12 Tahun 2025, pada 10 Februari 2025 yang menjadi implementasi tahap awal dari RPJPN 2025–2045.
Dokumen ini menyusun berbagai kebijakan transformasi sebagai pilar menuju visi “Indonesia Emas 2045”, melalui delapan prioritas pembangunan nasional seperti SDM unggul, kesetaraan gender, kemandirian pangan dan energi, perlindungan hukum, hingga reformasi birokrasi.
“Kita tidak perlu menunggu 2045, kita kalau dapat sedini mungkin kita meningkatkan kualitas anak-anak kita, sedini mungkin kita membuat perlindungan terhadap perempuan. Jadi bukan tahun 2045, secepat mungkin kita harus mendapatkannya,” pungkas Bala.
