Langitsemesta.com – Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny, menanggapi serius kenaikan angka stunting di Kabupaten Sintang yang menjadi perhatian pemerintah pusat. Hal itu dia sampaikan saat diwawancara media pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Ronny mengungkapkan bahwa Pemkab Sintang langsung bergerak cepat menindaklanjuti arahan Bupati Sintang dengan menggelar rapat kecil untuk mengidentifikasi persoalan yang ada.
“Hari itu juga kami mengadakan rapat kecil untuk mengidentifikasi masalah. Tidak sampai seminggu, kami langsung mengadakan rapat koordinasi (rakor) bersama semua elemen, mulai dari tingkat desa, kecamatan, puskesmas, hingga kader posyandu,” ujar di Pendopo Bupati Sintang.
Dalam rakor yang digelar hari ini, Ronny menekankan pentingnya melihat persoalan stunting dari sisi kemanusiaan, bukan sekadar angka statistik. Ia menegaskan agar tidak ada balita maupun ibu hamil di Sintang yang mengalami gizi buruk.
Beberapa langkah penanganan pun disepakati dalam rakor tersebut. Pemerintah daerah akan segera melakukan sosialisasi kepada seluruh ibu hamil agar memeriksakan diri ke puskesmas terdekat, atau minimal ke bidan desa, sebanyak enam kali selama masa kehamilan. Terkait biaya pemeriksaan, Pemkab Sintang akan berupaya menekan biaya bahkan jika memungkinkan memberikan layanan gratis.
“Kalau ibu hamil kurang gizi, otomatis bayi dalam kandungan juga akan kurang gizi. Ini yang harus kita cegah sejak awal,” tegas Ronny.
Selain penanganan masa kehamilan, Pemkab Sintang juga akan memberikan perhatian pada masa pasca-kelahiran. Ibu yang baru melahirkan akan diimbau untuk melakukan pemeriksaan rutin bagi bayinya. Kader posyandu, perawat, dan bidan desa akan diminta aktif memantau kondisi balita, khususnya melalui PAUD yang ada hampir di seluruh desa di Sintang.
Ronny menyebutkan, Kepala Dinas Kesehatan akan mengeluarkan surat edaran agar seluruh tenaga kesehatan di desa melakukan pemeriksaan rutin di PAUD. Dengan langkah-langkah tersebut, ia optimistis masalah stunting di Kabupaten Sintang dapat diatasi
