Langitsemesta.com – Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala secara khusus ingin menekankan kembali tentang pentingnya hidup dalam kerukunan di Kabupaten Sintang. Hal itu disampaikan saat pidato sambutan di acara resepsi kenegaraan dalam rangka peringatan Hut RI ke-80 pada Minggu, 17 agustus 2025 di Pendopo Bupati Sintang.
Dengan luas 21.635 kilometer persegi dan jumlah penduduk kurang lebih 443.683 jiwa, secara khusus keberagaman di wilayah Kabupaten Sintang terdiri dari berbagai macam komponen masyarakat, baik suku, agama, adat istiadat maupun golongan tertentu, sehingga memberikan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam mengelola Kabupaten Sintang.
Oleh sebab itu, Bupati Sintang meminta dan berharap kepada seluruh elemen masyarakat agar mampu bersinergi dalam menjaga kerukunan di Kabupaten Sintang, khususnya dalam memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 ini.
“Kita harus mampu terus bersinergis menjaga Kabupaten Sintang ini agar tetap kokoh, aman, tertib dan damai untuk mengujudkan hal tersebut, saya mengajak kita semua untuk mengesampingkan ego ekstoral maupun ego komunal,” jelas Bupati Sintang.
Menurutnya, segala jenis perbedaan di Kabupaten Sintang adalah sebagai anugrah. Oleh sebab itu, jika keberagaman ini mendapatkan respons yang baik dari masyarakat, maka Bupati Sintang yakin itu akan memperkokoh, memperindah kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, Gregorius Herkulanus Bala mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Sintang agar dapat bersama-sama pemerintah daerah membangun Sintang yang lebih maju, dengan cara mendukung setiap program kerja atau kebijakan-kebijakan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang nantinya akan dijalankan.
“Marilah kita bersama terus bergerak bahu membahu, bergandengan tangan untuk menciptakan Kabupaten Sintang yang maju, sejahtera, berkualitas dan berkelanjutan seiring dengan kemajuan bangsa Indonesia yang kita cintai,” pungkasnya.
Pasalnya, kondisi daerah yang sangat rukun merupakan modal utama Kabupaten Sintang untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bersama. Masyarakat dapat beraktivitas sehari-hari, bekerja, berusaha, dan berinteraksi tanpa rasa khawatir terhadap gangguan keamanan.
Hubungan antarwarga lebih harmonis, konflik dapat diminimalisasi, dan semangat gotong-royong tumbuh, serta memudahkan masuknya investasi karena investor atau pemilik modal percaya pada stabilitas daerah.
Selain itu, pemerintah pusat dan daerah lebih mudah menjalankan program pembangunan karena mendapat dukungan masyarakat, baik itu infrastruktur, layanan publik, dan kegiatan sosial.
Jadi, kerukunan merupakan peran penting dalam terciptanya kondusif suatu daerah yang akan menjadi modal dasar bagi terciptanya masyarakat yang sejahtera, ekonomi yang tumbuh, serta pembangunan yang berkelanjutan.
