Langitsemesta.com – Dalam rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny hadir dan membacakan isi pidato Bupati Sintang. Ronny bilang, target TPAKD Kabupaten Sintang hampir secara keseluruhan tercapai di tahun 2024, di antaranya Program KUR dan Program QRIS.
Dalam rapat Pleno TPAKD yang dilaksanankan pada hari Selasa, 8 Juli 2025 di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Florensius Ronny menyampaikan program kerja TPAKD Kabupaten Sintang untuk tahun 2025, di antaranya sebagai berikut:
- Pemberdayaan UMKM menuju berdaya saing Nasional dan Global
- Satu rekening satu pelajar yang disingkat Kejar
- Perluasan pimpin akses keuangan atau Delivery Channel
- Digitalisasi UMKM
- Ayo cerdas berinvestasi
- Optimalisasi dan perluasan program jaringan sosial
- Literasi dan bisnis matching program inclusi keuangan
“Jadi ada tujuh, ini yang menjadi target atau pun program tim (TPAKD) untuk Kabupaten Sintang,” kata Wakil Bupati Sintang kepada Kepala OJK Kalimantan Barat.
“Selanjutnya […] di dalam perjalanan ketika target ini dirasa kurang atau kebanyakan, nanti ibu [Kepala OJK] boleh kasih masukan ke kami, mudah-mudahan juga apa yang ditargetkan 2025 ini, seperti target tahun 2024 yang dapat terealisasi melampaui 100 persen dari pada target,” lanjutnya.
Kepala OJK Kalimantan Barat, Rochma Hidayanti bilang, antusias dan minat Investasi masyarakat Kalbar dalam sangat tinggi. Meski dalam setiap berinvestasi tetap memiliki risiko dan meminta agar masyarakat Kabupaten Sintang berhati-hati saat akan berinvestasi, terutama terhadap investasi bodong.
Menurut dia, ada beberapa kasus saat bulan puasa lalu, terkait investasi bodong di Kalbar yang sempat mencuat. “Tentu saja ini PR kami semua, jangan sampai semangat masyarakat untuk berinvestasi ini menciut, gara-gara ada beberapa oknum yang menggunakan kesempatan untuk mengajak tetapi berinvestasi yang tidak benar,” kata Kepala OJK Kalbar, Rochma Hidayanti.
Rochma Hidayanti berpesan kepada masyarakat dan peserta rapat, ”pada kesempatan ini saya yakin yang hadir adalah tokoh-tokoh masyarakat, salah satu pesan saya hanya ini, salah satu kiat, atau salah satu cara lembaga-lembaga atau badan-badan yang investasi bodong itu, ciri-ciri salah satunya adalah menggunakan tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat daerah.”
“Itu biasanya mereka [investasi bodang] melalui itu, […] kami berpesan agar bapak ibu, tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat publik di daerah itu harus hati-hati untuk tidak dimanfaatkan oleh badan-badan atau lembaga-lembaga yang mengusung investasi bodong,” tambahnya.