Langitsemesta.com – Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny ingin penyebaran guru dan infrastruktur pendidikan di Kabupaten Sintang tersebar secara merata. Menurut dia, pendidikan harus bisa dinikmati seluruh masyarakat Kabupaten Sintang. Hal itu dia sampaikan saat Langit Semesta Media melakukan wawancara ekslusif pada Selasa, 12 Agustus 2025 di Kantor Wakil Bupati Sintang.
Wakil Bupati bilang, pemerintah daerah akan memastikan seluruh infrastruktur di bidang pendidikan dapat tersebar secara merata sebagai persiapan menghadapi Indonesia Emas tahun 2045.
“Jumlah SD yang ada di Kabupaten Sintang kemudian jumlah SMP yang ada di Kabupaten Sintang, itu hampir kita boleh ambil kesimpulan, jumlahnya sudah cukup banyak. Kalau tidak salah SD dan SMP itu digabung ada 300 lebih sekolah,” lanjutnya.
“Kemudian berarti kan kalau kita mau bagi itu secara ini, hampir satu desa sudah satu sekolah, lalu kemudian itu cukup baik. Kemudian kita lagi merambah ke fasilitas tenaga pendidik bagaimana tersebarnya jumlah guru di Kabupaten Sintang itu merata dulu tidak numpuk di kota dan lain-lain,” jelas Wakil Bupati.
Dalam 100 hari kerja pertama, Bupati dan Wakil Bupati Sintang fokus untuk melakukan mapping atau pemetaan untuk wilayah, desa mana yang masih tertinggal dan akan dilakukan pembagunan infrastruktur pendidikan.
Infrastruktur pendidikan adalah semua sarana dan prasarana fisik yang menunjang proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik.
Infrastruktur ini mencakup bangunan, fasilitas, jaringan, maupun peralatan yang mendukung pembelajaran, komponen penting dalam infrastruktur pendidikan: Gedung dan ruang belajar, sarana pembelajaran, fasilitas penunjang seperti lapangan olahraga, dan infrastruktur digital.
Ronny bilang, saat ini di sektor pendidikan itu masih dilakukan pendataan, “berapa jumlah sekolah, berapa jumlah sekolah yang masih layak, berapa yang harus direhab, apakah sekolah itu kekurangan guru, sehingga kita harus mendatangkan guru untuk mengajar tapi untuk itu harus disiapkan rumah dinas dan lain-lain,” jelas Ronny.
“Untuk pendidikan sendiri kongkretnya masih dalam proses mapping, dalam waktu yang tidak begitu lama ini harus selesai, supaya di tahun 2026 apa tadi yang di cita-citakan setiap rupiah yang keluar dari APBN memiliki asas manfaat yang tepat sasaran,” pungkasnya.