Langitsemesta.com – Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny, secara resmi membuka perayaan Gawai Dayak Nyelepat di Desa Sekubang pada, Selasa, 17 Juni 2025.
Bertempat di Kecamatan Sepauk, acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan, S.IP.,M.Si, jajaran DPRD Provinsi dan Kabupaten, serta tokoh adat dan masyarakat dari berbagai wilayah.
Dalam sambutannya, Ronny menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Sintang Gregorius Herkulanus Bala yang berhalangan hadir karena beliau juga menghadiri kegiatan adat serupa di kampung halamannya,Desa Terumbuk.
Ia kemudian membacakan pidato resmi Bupati yang menekankan pentingnya gawai sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan pencapaian masyarakat Dayak selama setahun terakhir.
“Gawai Dayak ini bukan cuma sekadar pesta secara simbolik belaka, melainkan agenda luhur yang mencerminkan harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam semesta,” ujar Ronny saat membacakan pidato Bupati.
Ronny juga menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sangat mendukung pelestarian budaya lokal seperti gawai ini. Menurutnya, selain sebagai simbol budaya, gawai juga merupakan ajang untuk memperkuat identitas dan eksistensi masyarakat Dayak di tengah arus globalisasi yang saat ini terasa sangat cepat berubah dan perkembangannya sangat pesat.
“Kalau mau jadi tuan di tanah sendiri, kita harus cerdas, terbuka, dan mampu bersaing. Budaya dan teknologi harus berjalan selaras,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama kegiatan berlangsung, agar seluruh rangkaian acara dapat berjalan tertib, aman, lancar dan penuh sukacita.
Acara pembukaan Gawai Dayak Nyelepat Tahun Desa Sekubang tahun 2025 ini turut dihadiri oleh Ketua DAD Kabupaten Sintang yang juga anggota DPRD Provinsi Kalbar, Jefray Edward, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Yohanes Rumpak, Ketua DPRD Kabupaten Sekadau, serta para Camat, Kepala Desa, Tokoh Adat, dan Perwakilan Organisasi perangkat daerah se-Kalimantan Barat.
Gawai Dayak kali ini diharapkan menjadi ruang strategis untuk membahas arah pembangunan masyarakat adat ke depan khususnya masyarakat Dayak, agar selaras dalam perkembangan dunia yang sangat pesat, sekaligus sebagai ajang memperkuat semangat kebersamaan di tengah keberagaman.